Umat Islam harusnya
turut bersedih dengan kian banyaknya para imigran yang mencari suaka ke
sejumlah negera barat. Hal tersebut
menunjukkan bahwa Negara asalnya tidak lagi aman uuntuk tempat berlindung.
Mantan perdana
menteri Malaysia Mahathir Mohammad menyatakan prihatin atas kondisi umat Islam
dewasa ini karena ada di antaranya menjadi imigran ke sejumlah negara Eropa.
Keprihatinan tersebut disampaikan Mahathir Muhammad ketika tampil pada seminar
di salah satu kampus di Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 10 Maret 2016. Mahathir mengatakan kondisi
seperti itu terjadi karena negara tempat kelahiran, dan tempat mereka
dibesarkan sudah tidak aman lagi.
"Mereka dan keluarganya akhirnya menjadi imigran. Ini memalukan, terlebih mereka menjadi imigran ke negara-negara yang bukan Muslim," papar Mahathir.
Ia menjelaskan negara-negara Islam sudah tidak aman lagi, karena mereka terjebak dalam perang saudara. Kondisi perang saudara seperti itu membuat negara-negara Islam ada yang menjadi "failure state" (negara gagal) akibat perang saudara tersebut.
"Mengapa ini terjadi. Hal itu karena memang kita telah meninggalkan ajaran Islam. Kita tidak boleh menyalahkan orang lain, tapi salahkan diri kita sendiri mengapa kondisi umat Islam banyak yang menjadi imgran, dan mengapa negara-negara Islam terjebak dalam perang saudara," tegas Mahathir.
Menurut Mahathir, kalau umat Islam mengikuti ajaran Islam dengan benar , maka pemimpin-pemimpin di negara Islam tadi tidak akan menyalahgunakan kekuasaan. "Mereka menjadi pemimpin yang amanah tapi karena tidak amanah tadi, akhirnya ada untutan perubahan, dan tidak jarang tuntutan perubahan tersebut berujung kepada perang saudara," pungkas Mahathir.
Editor: Syaifullah
Sumber: Antara
0 Response to "Banyak Imigran Muslim, Mahathir Mohammad Prihatin"
Post a Comment