“Rumahku
adalah surgaku” demikian Nabi Muhammad SAW menggambarkan betapa rumah menjadi
labuhan bagi seluruh keluarga. Agar mampu menciptakan susana harmonis,
khususnya antara orangtua dan anak, berikut yang dapat dilakukan.
Komunikasi
dua arah yang langgeng antar-anggota keluarga yang baik, merupakan refleksi
keharmonisan yang ideal. Tak hanya suami dan istri, komunikasi yang baik ini juga
mesti tercipta antara orangtua dan anak sedari dini.
Berikut enam tip membangun komunikasi yang harmonis
antara orang tua dan anak:
Pertama, makan malam keluarga
Orangtua dan anak dapat bertukar cerita mengenai keseharian mereka saat menikmati makan malam. Berikan kesempatan bagi tiap anggota keluarga untuk berbagi cerita. Cara ini juga melatih anak untuk berbicara di depan umum.
Pertama, makan malam keluarga
Orangtua dan anak dapat bertukar cerita mengenai keseharian mereka saat menikmati makan malam. Berikan kesempatan bagi tiap anggota keluarga untuk berbagi cerita. Cara ini juga melatih anak untuk berbicara di depan umum.
Kedua, memasak dengan anak
Waktu berkualitas dapat diciptakan saat orangtua memasak bersama anak. Topik pembicaraan akan mengalir lebih mudah dan anak juga dapat belajar manfaat lainnya seperti peningkatan motorik halus, indera penciuman, perasa, dan mengasah daya ingat.
Waktu berkualitas dapat diciptakan saat orangtua memasak bersama anak. Topik pembicaraan akan mengalir lebih mudah dan anak juga dapat belajar manfaat lainnya seperti peningkatan motorik halus, indera penciuman, perasa, dan mengasah daya ingat.
Ketiga, musyawarah keluarga
Kelompok terkecil dalam masyarakat adalah keluarga. Ikut sertakan anak dalam muswarah keluarga sedari dini. Ajarkan mereka untuk menyampaikan aspirasi dengan cara sopan dan menghargai orang lain. Nantinya, dari sana akan membuat anak merasa dihargai dan lebih mau berkomunikasi secara terbuka.
Keempat, aktivitas luar ruang
Aktivitas luar ruang seperti berenang, outbond, atau olahraga bersama dapat memperat hubungan antar anggota keluarga dan menjalin komunikasi yang lebih baik.
Kelompok terkecil dalam masyarakat adalah keluarga. Ikut sertakan anak dalam muswarah keluarga sedari dini. Ajarkan mereka untuk menyampaikan aspirasi dengan cara sopan dan menghargai orang lain. Nantinya, dari sana akan membuat anak merasa dihargai dan lebih mau berkomunikasi secara terbuka.
Keempat, aktivitas luar ruang
Aktivitas luar ruang seperti berenang, outbond, atau olahraga bersama dapat memperat hubungan antar anggota keluarga dan menjalin komunikasi yang lebih baik.
Kelima, memo positif
Jangan hanya mengandalkan pesan singkat eletronik. Sebab, lewat memo penuh kasih sayang yang Anda tempatkan di tempat seperti kotak makan anak, kulkas, dan kotak pensil dapat memberi semangat pada anak.
Jangan hanya mengandalkan pesan singkat eletronik. Sebab, lewat memo penuh kasih sayang yang Anda tempatkan di tempat seperti kotak makan anak, kulkas, dan kotak pensil dapat memberi semangat pada anak.
Editor:
Syaifullah
Sumber:
Kompas
0 Response to "Membangun Komunikasi Harmonis antara Orangtua dan Anak"
Post a Comment