Makanan yang disajikan dengan menu pedas ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Kendalti demikian, ada sejumlah catatan yang harus diingat bagi pecinta makanan jenis ini.
Bagi
beberapa orang, makanan pedas sangat dihindari karena bisa menyebabkan
mereka mengalami gangguan pencernaan seperti diare. Tapi sebagian orang lainnya
begitu tergila-gila pada makanan pedas. Mereka akan dengan senang hati melahap
sajian pedas meski harus bersimbah peluh dan merasa panas di mulut untuk
beberapa saat. Adakah manfaat di balik sajian dengan rasa pedas?
Laman Today menyajikan
dampak baik dan buruk mengonsumsi makanan pedas. Simak ulasannya di bawah
ini.
Berikut
dampak positif makanan pedas.
1. Memperpanjang usia
Sebuah
studi di 2015 yang melibatkan setengah orang Tionghoa menemukan, mereka yang
mengonsumsi makanan pedas enam kali seminggu risiko kematiannya menurun hingga
14 persen. Studi yang dilakukan selama tujuh tahun ini juga menunjukkan, makan
makanan pedas dua hari dalam seminggu menurunkan risiko kematian hingga 10
persen dibandingkan mereka yang hanya mengonsumsi sajian tak pedas.
2. Menurunkan berat badan
Studi
menunjukkan cabai bisa membantu mengekang keinginan makan dan mempercepat
metabolisme. Dalam studi tahun 2011, peneliti dari Purdue University menemukan
orang lebih mudah merasa kengang setelah makan makanan pedas. Studi sebelumnya
menunjukkan kecenderungan orang untuk makan lebih sedikit setelah makan sajian
dengan banyak cabai.
Asisten
profesor dari departemen of psikiatri dan gastroenterologi University od
Pittsburgh, Dr Gregory Thorkelson mengatakan mungkin saja ada dampak terhadap
metabolisme tubuh dari mengonsumsi makanan pedas. "Ada sejumlah data yang
menunjukkan bahwa capsaicin bisa meningkatkan kemampuan (tubuh) membakar
kalori," katanya.
Pakar
diet senior yang juga profesor dari Fielding School of Public Health di UCLA,
Dana Hunnes juga menambahkan rasa pedas membuat Anda mengunyah makanan lebih
lambat. "Bila Anda makan lebih lambat, Anda bisa lebih mudah menangkap
sinyal kenyang dari tubuh," jelasnya.
3. Mengurangi sakit
Sejak
lama capsaicin telah diketahui mampu melepaskan zat endorfin.
4. Efek anti-inflamasi
Thorkelson
menyebut, ada data yang menunjukkan capsaicin mampu membantu mengatasi kondisi
autoimun seperti rheumatoid arthritis. Dia mengatakan, penyakit semacam itu
jarang dialami penduduk yang tinggal di negara yang makanannya cenderung pedas.
5. Efek antimikroba
Menurut
Thorkelson, studi menunjukkan capsaicin memiliki efek antibakteri dan
kemungkinan juga sedikit bersifat antifungal. Hunnes memperkuat pendapat itu
dengan mengatakan cabai telah digunakan sebagai pengawet makanan di beberapa
tempat.
Efek Negatif
1. Mulut terasa terbakar
Jika
cabai yang dikonsumsi sangat pedas maka akan meninggalkan sensasi seperti
terbakar di mulut. Tapi tenang saja, efek tersebut hanya sementara. Cara
terbaik untuk mengatasi rasa terbakar usai makan makanan pedas adalah dengan
mengonsumsi susu. Hunnes menyarankan untuk meminum susu murni, bukan susu
rendah lemak karena capsaicin terikat oleh molekul lemak.
2. Capsaicin mengencerkan darah
Hal
ini tak menjadi masalah bagi sebagian orang, bahkan mungkin bisa memberi dampak
menyehatkan. Tapi bila Anda tengah dalam pengobatan menggunakan warfarin untuk
mengatasi kekentalan darah, Thorkelson mengingatkan, capsaicin bisa berdampak
membuat darah menjadi terlalu encer.
3. Memperparah ambeien
Salah
satu kekurangan capsaicin adalah tak dapat larut dalam sistem pencernaan. Jadi
tubuh akan tetap merasakan panas ketika capsaicin diproses oleh tubuh.
Berhati-hatilah makan makanan pedas bagi Anda yang memiliki keluhan ambeien.
Editor:
Syaifullah
Sumber:
Liputan6.com
0 Response to "Suka Makanan Pedas? Ini Manfaatnya Bagi Tubuh"
Post a Comment