Para
penumpang hendaknya menyadari bahwa menegakkan bang
Humas
Indonesia National Air Transport Association (INACA) Benny Siga Butarbutar
mengatakan, posisi bangku yang tegak semata-mata untuk kepentingan keamanan
penumpang. Dengan posisi bangku yang tegak, reaksi gerakan jika terjadi keadaan
darurat akan lebih cepat.
"Take off (tinggal landas) dan landing (mendarat) itu kan merupakan situasi
kritis dalam penerbangan. Diperlukan posisi badan yang tegak. Kalau posisi
bangku tidak tegak dan sudut terlalu ke belakang, penumpang akan sulit bereaksi
ketika terjadi guncangan," kata Benny saat dihubungi KompasTravel.
Laki-laki yang juga menjabat Vice
President Corporate CommunicationGaruda Indonesia ini menambahkan, ketika
posisi bangku dan badan tegak akan menimbulkan tingkat efek kesadaran yang maksimal
dan prima. Kondisi itu, menurut Benny karena seluruh anggota badan bisa
menopang dan aliran darah bisa lebih lancar ketika badan tegak.
Posisi badan dan bangku yang tegak tak hanya berguna
untuk reaksi pribadi masing-masing penumpang pesawat. Hal tersebut juga berguna
bagi keselamatan penumpang lain.
"Kalau terjadi guncangan, kepala akan bergerak ke
depan. Saat bangku tidak dalam posisi tegak akan membahayakan penumpang di
belakangnya," ungkapnya.
Benny juga menyebut
posisi ini telah ditentukan berdasarkan penelitian yang dilakukan di dunia
penerbangan. Posisi bangku yang tegak tersebut juga berlaku di semua
penerbangan di dunia.
Saat kritis dalam penerbangan adalah badai, guncangan
karena landingdan take
off, pendaratan darurat, dan
situasi-situasi darurat. Pada saat kritis tersebut, awak kabin juga akan
menginstruksikan penumpang untuk membuka penutup kaca jendela.
Sumber: Kompas
0 Response to "Alasan Menegakkan Bangku Saat Pesawat Tinggal Landas dan Mendarat"
Post a Comment