Antusias
masyarakat menggunakan layanan transportasi massal masih tinggi. Hal ini
dibuktikan dengan ludesnya tiket kereta api untuk lebaran mendatang. Pemerintah
perlu memikirkan gerbong tambahan.
Tiket
kereta api tujuan kota-kota di Jawa untuk puncak arus mudik Lebaran, yang jatuh
pada pekan pertama bulan Juli, ludes dipesan konsumen. "Tiket tujuan Solo,
Yogyakarta, Malang, dan Surabaya paling tinggi peminatnya," kata juru
bicara PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi I, Bambang Setiyo Prayitno,
kepada Tempo.
Tiket untuk 18 rangkaian kereta api kelas ekonomi yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen untuk 30 Juni mendatang sudah habis. Yang paling laku adalah tujuan Solo, Yogyakarta, Kutoarjo, Purwosari, Kediri, dan Surabaya. Bahkan tiket kereta Bengawan tujuan Purwosari, kereta Brantas tujuan Kediri, dan kereta Gaya Baru Malam tujuan Surabaya Gubeng untuk keberangkatan H-10 atau 25 Juni sudah tak bersisa.
Demikian pula lima rangkaian kereta eksekutif dan bisnis yang berangkat dari Stasiun Gambir dengan tujuan Solo, Yogyakarta, Malang, dan Surabaya. Bambang mengatakan KAI sudah membuka pemesanan tiket kereta Lebaran sejak 28 Maret. Untuk diketahui, KAI menyediakan 9.872 kursi untuk kereta yang berangkat dari Gambir dan 17.616 kursi untuk kereta dari Pasar Senen.
Selain menyediakan tiket di loket stasiun, KAI membuka pemesanan tiket secara online serta melalui jaringan retail. Menurut Bambang, ada 10 saluran penjualan tiket, seperti e-kiosk di stasiun, contact center 121, situs tiket.kereta-api.co.id, aplikasi telepon seluler KAI Access, minimarket, kantor pos, Pegadaian, hingga agen resmi.
Tiket untuk 18 rangkaian kereta api kelas ekonomi yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen untuk 30 Juni mendatang sudah habis. Yang paling laku adalah tujuan Solo, Yogyakarta, Kutoarjo, Purwosari, Kediri, dan Surabaya. Bahkan tiket kereta Bengawan tujuan Purwosari, kereta Brantas tujuan Kediri, dan kereta Gaya Baru Malam tujuan Surabaya Gubeng untuk keberangkatan H-10 atau 25 Juni sudah tak bersisa.
Demikian pula lima rangkaian kereta eksekutif dan bisnis yang berangkat dari Stasiun Gambir dengan tujuan Solo, Yogyakarta, Malang, dan Surabaya. Bambang mengatakan KAI sudah membuka pemesanan tiket kereta Lebaran sejak 28 Maret. Untuk diketahui, KAI menyediakan 9.872 kursi untuk kereta yang berangkat dari Gambir dan 17.616 kursi untuk kereta dari Pasar Senen.
Selain menyediakan tiket di loket stasiun, KAI membuka pemesanan tiket secara online serta melalui jaringan retail. Menurut Bambang, ada 10 saluran penjualan tiket, seperti e-kiosk di stasiun, contact center 121, situs tiket.kereta-api.co.id, aplikasi telepon seluler KAI Access, minimarket, kantor pos, Pegadaian, hingga agen resmi.
Untuk mengantisipasi
lonjakan jumlah pengakses kanal online, kata Bambang, KAI meningkatkan
kapasitas bandwidth dari 120 megabita per detik (Mbps) menjadi 260 Mbps, serta
menambah server jaringan komputer dari tiga menjadi tujuh unit. Dia
memperkirakan puncak lonjakan pengakses terjadi pada pemesanan tiket H-4 atau
mulai hari ini. Tahun lalu, akses tiket untuk keberangkatan H-3 sempat
terganggu karena jaringan online disesaki 27 juta pengakses.
Untuk Lebaran tahun
ini, KAI menyediakan 218 ribu kursi per hari, selama H-10 dan H+10. Jatah kursi
ini bertambah jika dibandingkan dengan 2015 yang mencapai 196 ribu kursi per
hari. Juru bicara Kantor Pusat KAI, Agus Komaruddin, mengatakan akan ada 18
ribu kursi per hari untuk kereta tambahan. Namun jatah ini pun belum bisa
dipastikan karena masih dibahas. Tiket kereta tambahan baru akan dijual pada
H-60 Lebaran.
Tahun lalu, jumlah pemudik yang menggunakan kereta api utama atau jarak menengah dan jauh mencapai 1.895.688 orang. Jumlahnya naik 8 persen dibanding arus mudik 2014 yang mencapai 1.749.788 orang. Adapun volume penumpang lokal pada masa mudik Lebaran 2015 menurun, dari 2.147.437 menjadi 2.036.023 orang.
Ludesnya tiket kereta Lebaran pun dikeluhkan calon penumpang. Samin, 37 tahun, warga Koja, Jakarta Utara, mengaku kehabisan tiket kereta Krakatau dan Brantas tujuan Kediri, untuk keberangkatan H-5. "Saya sudah mencari tiket di minimarket dekat rumah, tapi dibilang sudah habis. Begitu dicek ke Stasiun Senen juga habis," ucapnya.
Tahun lalu, jumlah pemudik yang menggunakan kereta api utama atau jarak menengah dan jauh mencapai 1.895.688 orang. Jumlahnya naik 8 persen dibanding arus mudik 2014 yang mencapai 1.749.788 orang. Adapun volume penumpang lokal pada masa mudik Lebaran 2015 menurun, dari 2.147.437 menjadi 2.036.023 orang.
Ludesnya tiket kereta Lebaran pun dikeluhkan calon penumpang. Samin, 37 tahun, warga Koja, Jakarta Utara, mengaku kehabisan tiket kereta Krakatau dan Brantas tujuan Kediri, untuk keberangkatan H-5. "Saya sudah mencari tiket di minimarket dekat rumah, tapi dibilang sudah habis. Begitu dicek ke Stasiun Senen juga habis," ucapnya.
Sumber: Tempo
0 Response to "Ludes! Tiket Kereta Api untuk Lebaran "
Post a Comment