Hidayah
dan perasaan menyesal bisa datang kapan saja. Termasuk tentara ini yang akhirnya
menyadari kalau tindakannya salah dan meminta maaf kepada kaum muslimin.
Pertengahan 2015 lalu, seorang mantan personel Marinir Amerika Serikat (AS), Ted Hakey Jr.,
memendam begitu banyak kebencian pada umat muslim. Saking dengkinya, Hakey
bahkan menembaki sebuah masjid dekat rumahnya di Kota Harftord, Connecticut,
AS.
Saat itu Hakey tengah mabuk setelah minum 10 gelas
alkohol dari sebuah bar. Sepulangnya Hakey dari bar, veteran Marinir berusia 48
tahun itu mengambil sepucuk pistol kaliber 9 milimeter dan senapan M14
miliknya.
Keluar rumah dengan membawa senjata, Hakey pun menembak
tanpa arah di halaman rumahnya yang kemudian diarahkannya ke pintu samping
Masjid Baitul Aman. Namun pada Sabtu, 2 April 2016 lalu waktu setempat, Hakey
menghaturkan permintaan maafnya, sembari menyerahkan cokelat berbentuk telur
Paskah sebagai pemberian.
Hickey datang bersama istrinya, Myra ke masjid tersebut,
setelah diundang pemimpin masjid, Dr. Mohammed Qureshi dalam sebuah event, “True Islam and the Extremist”, terlepas
jelang penahanan terhadap dirinya.
Ya,
pada Februari lalu, Hakey mengaku bersalah terkait perusakan properti keagamaan
yang terlingkup dalam dakwaan kejahatan berdasarkan kebencian. Hackey baru akan
divonis pada Mei 2016 mendatang dengan hukuman 14 bulan penjara.
Namun sebelum itu, dia mendatangi undangan tersebut dan
terpana melihat umat muslim menyambutnya dengan hangat. Hakey kemudian meminta
maaf sembari menangis dan bahkan, menyempatkan diri bersujud di masjid itu.
“Suasananya sangat emosional. Dia datang sambil menangis
dan gemetaran. Saya bisa merasakan ketulusan hatinya. Sebuah momen yang langka
di mana Anda melihat seseorang yang pernah membenci Anda, justru kini datang
dan minta maaf,” tutur Qureshi, diwartakan Independent, Sabtu (9 April 2016).
Menerima penyesalan Hakey tersebut, Qureshi menambahkan
bahwa dia dan umat muslim jamaah masjidnya, akan melakukan segalanya untuk meringankan
hukuman Hakey, jelang penjatuhan vonis pada Mei mendatang.
Sementara
itu selain minta maaf, Hakey berjanji akan menjembatani orang-orang seperti dia
yang pernah membenci Islam, agar bisa lebih paham perbedaan antara seorang
muslim dan militan teroris.
“Ke depannya, saya ingin membantu Anda untuk menjembatani gap (di masyarakat) dan membantu
seseorang, agar tak melakukan kesalahan yang sama seperti saya,” timpal Hakey.
Dia juga mengaku akan terus memantau sosial media
Facebook, demi meresponsnetizen lain yang masih menganggap bahwa
seorang muslim sama saja dengan seorang teroris. Sebelum melakukan penembakan
terhadap masjid tersebut, Hakey juga diketahui acap menggunakan Facebook untuk
menyebarkan kebenciannya terhadap Islam.
“Tolong dengarkan saya. Anda salah tentang hal ini. Saya
pernah menembaki masjid, tak perlu dibicarakan lagi. Tapi Anda harus dididik.
Setiap hari Anda menyebar gambar-gambar negatif dan mem-posting kutipan al-Quran dengan keliru,”
tutupnya.
Sumber: Okezone
0 Response to "Usai Tembak Masjid, Marinir Ini Menangis Minta Maaf"
Post a Comment