Meskipun vaksin palsu
telah beredar di pasaran, masyarakat diharapkan tidak was-was. Karena dengan
memperhatikan beberapa hal berikut, bisa membedakan mana vaksin asli ataukah
palsu.
Terbongkarnya peredaran
vaksin palsu di Bekasi membuat masyarakat was-was. Peredaran vaksi palsu yang
semakin luas membuat para orang tua takut anak-anak mereka menjadi korban.
Apalagi, kurangnya pengetahuan untuk membedakan mana vaksin palsu dan asli, kadang
membuat orang tua terkecoh.
Dokter anak Rumah Sakit Hermina Galaxy Bekasi Patricia mengungkapkan sejumlah perbedaan vaksin palsu dan asli guna diwaspadai oleh masyarakat.
"Ada sejumlah perbedaan secara kasat mata yang bisa diwaspadai masyarakat agar tidak terkecoh vaksin palsu," kata Patricia seperti yang dikutip Antara, Minggu (26 Juni 2016).
Patricia memberikan tips bagi warga agar tidak terkecoh dengan vaksin palsu yang kini banyak beredar. Pertama, vaksin resmi yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan punya kemasan yang masih disegel.
"Vaksin resmi yang telah mendapat rekomendasi Kementerian Kesehatan biasanya berada dalam kemasan yang masih disegel," katanya.
Kedua,pada ampul vaksinnya terdapat label yang mencantumkan keterangan seputar vaksin tersebut.
"Label yang tercantum pada ampul biasanya dilepas dan ditempelkan pada buku kontrol kesehatan pasien begitu vaksinasi selesai dilakukan. Kemudian kemasannya kami hancurkan karena bagian yang mencantumkan keterangan kode produksi dan masa kadaluarsa berpotensi disalahgunakan," terangnya.
Dia mengatakan rumah sakit Hermina Grup sendiri tidak akan mengambil stok vaksin dari distributor lain, kecuali dari produsen yang memang telah direkomendasikan Kementerian Kesehatan.
"Kalaupun stok vaksin tertentu kosong, kami tidak mengadakan stok tambahan dari distributor lain. Lebih baik kami tidak memvaksin pasien sama sekali sambil menunggu pasokan kembali datang," klaimnya.
Dokter anak Rumah Sakit Hermina Galaxy Bekasi Patricia mengungkapkan sejumlah perbedaan vaksin palsu dan asli guna diwaspadai oleh masyarakat.
"Ada sejumlah perbedaan secara kasat mata yang bisa diwaspadai masyarakat agar tidak terkecoh vaksin palsu," kata Patricia seperti yang dikutip Antara, Minggu (26 Juni 2016).
Patricia memberikan tips bagi warga agar tidak terkecoh dengan vaksin palsu yang kini banyak beredar. Pertama, vaksin resmi yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan punya kemasan yang masih disegel.
"Vaksin resmi yang telah mendapat rekomendasi Kementerian Kesehatan biasanya berada dalam kemasan yang masih disegel," katanya.
Kedua,pada ampul vaksinnya terdapat label yang mencantumkan keterangan seputar vaksin tersebut.
"Label yang tercantum pada ampul biasanya dilepas dan ditempelkan pada buku kontrol kesehatan pasien begitu vaksinasi selesai dilakukan. Kemudian kemasannya kami hancurkan karena bagian yang mencantumkan keterangan kode produksi dan masa kadaluarsa berpotensi disalahgunakan," terangnya.
Dia mengatakan rumah sakit Hermina Grup sendiri tidak akan mengambil stok vaksin dari distributor lain, kecuali dari produsen yang memang telah direkomendasikan Kementerian Kesehatan.
"Kalaupun stok vaksin tertentu kosong, kami tidak mengadakan stok tambahan dari distributor lain. Lebih baik kami tidak memvaksin pasien sama sekali sambil menunggu pasokan kembali datang," klaimnya.
Sumber: Merdeka
0 Response to "Awas Vaksin Palsu! Ini Cara Mengenalinya"
Post a Comment