Lailatul Qadar itu
adalah malam kemuliaan. Qadar sendiri memiliki makna kekuatan, namun kekuatan
di sini bukanlah kekuatan fisik, melainkan kekuatan spiritual dan intelektual.
Dalam sebuah ayat juga disebutkan bahwa lailatul qadar adalah malam yang
penuh berkah. Hal itu mengacu pada firman Allah : "Sesungguhnya kami
menurunkannya (Alquan) pada malam yang penuh barakah," (QS Ad
Dukhan : 3). "Tentu saja dalam hal ini setiap orang selalu mengharapkan
datangnya Lailatul Qadar untuk mendapatkan banyak kebaikan.
Oleh karena itu, di bulan Ramadan ini setidaknya kita jalankan dengan baik agar kita benar - benar mendapatkan keberkahan dan kebaikan dari Allah SWT.
Keistimewaan lailatul qadar itu disinggung dalam al-Quran : "Sesungguhnya Kami menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukan Anda malam kemuliaan itu ? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat - malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhan untuk mengatur segala urusan. Mala itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar," (QS Al Qadar : 1 - 5).
"Mengacu pada ayat tersebut, jelas bahwa lailatul qadar adalah waktu penurunan al-Quran, yang penuh dengan barakah. Dan adanya kekuatan spiritual dan intelektual, seorang di bulan Ramadan akan tercerahkan," ujarnya.
Tanda Lailatul Qadar
Tanda - tanda adanya lailatul qadar tidak tampak oleh mata. Dan belum tentu orang yang mendapatkan lailatul qadar merasa bahwa dirinya mendapatkannya. Hanya saja kalau dilihat dari makna lailatul qadar sendiri yang erat kaitannya dengan kekuatan spiritual dan intelektual, disini seseorang akan mendapatkan banyak ketenangan dan kesenangan yang luar biasa, terutama saat beribadah kepada Allah.
"Soal waktu adanya lailatul qadar sendiri banyak pendapat di kalangan ulama. Ada yang mengatakan atas tanggal 20, tepatnya di tanggal ganjil, seperti 21,23,25.27 dan sebagainya. Namun, ada juga ulama yang mengatakan bahwa lailatul qadar bisa didapatkan seseorang di awal - awal Ramadan. Karena itu, di bulan Ramadan itu setidaknya seseorang memanfaatkannya dengan baik sejak awal sampai akhir untuk memperbanyak ibadah kepada Allah." jelasnya.
Untuk mendapatkan lailatul qadar , maka setidaknya seseorang harus memperbanyak membaca Alquran, agar mudah mendapatkan lailatul qadar tersebut. "Sebab, Alquran itu adalah sumber dari pencerahan serta sangat utama. Kedua, hendaknya seseorang meningkatkan ibadah dan ketakwaan kepada Allah SWT, yang menjadi esensi paling penting dari bulan Ramadan itu sendiri. Dengan begitu, Spiritual dan Intelektual seseorang akan tercerahkan."
Wanita Haid
Bagi laki - laki
mungkin tidak ada hambatan dalam meraih lailatul qadar . Tergantung
kemauan dan keinginan kuat untuk mendapatkannya dengan beriktikaf di masjid.
Namun bagi muslimah, tidak hanya berbekal niat yang kuat, tetapi dia juga harus
dalam kondisi suci atau tidak haid.
Nah, bagaimana agar wanita haid tetap mampu meraih berkah lailatul qadar?
Pada dasarnya haid merupakan sunatullah dan lailatul qadar adalah berkah dari Allah. "Jadi, semua wanita muslimah juga punya hak untuk mendapatkan lailatul qadar, baik mereka yang haid atau pun yang tidak.
Haid itu adalah sunatullah. Jadi, akibat hukum itu bukan karena kesalahan perempuan, tapi karena ketetapan dari Allah. jadi, pada bulan Ramadan nantinya orang yang haid juga memiliki hak untuk mendapatkan berkah bulan Ramadan, termasuk juga mendapatkan malam lailatul qadar .
"Namun, perempuan yang haid tidak boleh melakukan beberapa ibadah seperti shalat, puasa, dan mengaji serta memegang al-Quran dan lainnya sebagaimana yang telah di tetapkan oleh syara'.
Kendati demikian masih banyak ibadah - ibadah lain yang bisa dilakukan oleh perempuan sebagai bekal meraih malam yang mulai tersebut.
Perempuan yang Haid itu boleh melakukan ibadah - ibadah lainnya seperti memperbanyak berzikir, baik sedang di rumah ataupun di tempat kerja, terutama ketika malam hari. Banyak berdoa, beristigfar, membantu orang miskin, melayani suami, bersedekah, memberikan takjil buat orang yang beruka puasa, dan ibadah - ibadah sosial lainnya. "Semuanya berpahala, namun semua itu harus dilakukan dengan hari penuh keikhlasan."
Nah, bagaimana agar wanita haid tetap mampu meraih berkah lailatul qadar?
Pada dasarnya haid merupakan sunatullah dan lailatul qadar adalah berkah dari Allah. "Jadi, semua wanita muslimah juga punya hak untuk mendapatkan lailatul qadar, baik mereka yang haid atau pun yang tidak.
Haid itu adalah sunatullah. Jadi, akibat hukum itu bukan karena kesalahan perempuan, tapi karena ketetapan dari Allah. jadi, pada bulan Ramadan nantinya orang yang haid juga memiliki hak untuk mendapatkan berkah bulan Ramadan, termasuk juga mendapatkan malam lailatul qadar .
"Namun, perempuan yang haid tidak boleh melakukan beberapa ibadah seperti shalat, puasa, dan mengaji serta memegang al-Quran dan lainnya sebagaimana yang telah di tetapkan oleh syara'.
Kendati demikian masih banyak ibadah - ibadah lain yang bisa dilakukan oleh perempuan sebagai bekal meraih malam yang mulai tersebut.
Perempuan yang Haid itu boleh melakukan ibadah - ibadah lainnya seperti memperbanyak berzikir, baik sedang di rumah ataupun di tempat kerja, terutama ketika malam hari. Banyak berdoa, beristigfar, membantu orang miskin, melayani suami, bersedekah, memberikan takjil buat orang yang beruka puasa, dan ibadah - ibadah sosial lainnya. "Semuanya berpahala, namun semua itu harus dilakukan dengan hari penuh keikhlasan."
Tanda Lailatul Qadar
Tahukan Anda tanda - tanda lailatul qadar itu akan datang? Berikut adalah beberapa tanda yang pernah digambarkan oleh Rasulullah Saw dalam beberapa hadisnya.
- Udara dan suasana pagi yang
tenang. Ibnu Abbas radliyallahu'anhu berkata : Rasulullah shallahu'alaihi
wa sallam bersabda : Lailatul Qadar adalah malam tenteram dan
tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya
sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah."
- Cahaya matahari melemah
keesokan harinya, bersinar cerah tapi tidak kuat. Dari Ubay bin Ka'ab radliyallahu'anhu bahawasannya
Rasulullah shallahu'alaihi wa sallam bersabda :
"Keesokan hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit hingga tinggi
tanpa sinar bak nampan."
- Bulan nampak separuh bulatan.
Abu Hurairah radliyallahu'anhu pernah bertutur : Kami
pernah berdiskusi tentang Lailatul Qadar di sisi Rasulullah shallahu'alaihi
wa sallam, beliau berkata, "Siapakah dari kalian yang masih ingat
tatkala bulan munculm, yang berukuran separuh nampan."
- Malam yang terang, tidak
dingin, tidak berawan, tidak hujan, tidak panas, tidak ada angin kencang,
dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan binatang (lemparan
meteor bagi setan). Sebagaimana sebuah hadis, dari Watsilah bin Al Asqo'
dari Rasulullah shallallahu wa sallam. "Lailatul Qadar
adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak
hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu
dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)," (HR Thabrani dalam Al
Mu'jam Al Kabir 22/59 dengan sanad Hasan).
- Terkadang terbawa di dalam
mimpi. Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu'anhum.
- Orang yang beribadah pada malam
tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan
bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam - malam lainnya.
Sumber: Viva
0 Response to "Saat Haid, Bisakah Raih Lailatul Qadar?"
Post a Comment