Para pemudik khususnya
pengguna roda dua harus ekstra hati-hati. Yang menjadi pemicu utama kecelakaan adalah
kondisi tubuh dan performa kendaraan yang digunakan. Karenanya, cek seluruh
kesiapan sebelum memastikan pulang kampung untuk lebaran.
Banyaknya kecelakaan
lalu lintas pada musim mudik cukup menodai suasana suka cita hari raya lebaran.
Pada tahun 2015 lalu, jumlah kecelakaan masih didominasi oleh kendaraan roda
dua, mencapai 66 persen atau sebesar 3.633 kasus.
Menurut data kecelakaan lalu lintas Korlantas Polri, kecelakaan
mudik 2015 mencapai 5.514, atau naik sekitar 7 persen dibanding 2014 lalu. Ini
tentu jadi kekhawatiran mengingat sangat besarnya angka kecelakaan tersebut.
Kasubbid Dikpen Biddikmas Korlantas Polri, Kombes Kanton Pinem
menyampaikan, para pemudik diharapkan untuk memegang teguh, pokok-pokok
keselamatan. "Lebih dari itu, bukan hanya kondisi fisik pengendara yang
dijaga, tetapi juga performa kendaraan yang akan digunakan," ujar Pinem,
Sabtu (25/6/2016).
Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak
Aman) mengatakan, meski jumlah kejadian meningkat, tetapi angka kematian
menurun 11 persen, dari 722 di 2014 menjadi 646 pada 2015. Meski turun, namun
angka tersebut masih terbilang tinggi.
"Bisa
dikatakan dalam satu hari selama periode mudik, ada sekitar 40 orang meninggal
dunia. Koordinasi antar instansi pemerintah masih sangat diperlukan untuk
menurunkan angka tersebut. Masyarakat juga harus mampu melindungi diri dengan
manajemen perjalanan mudik yang sehat dan tepat," tutur Edo dalam diskusi
terkait keselamatan mudik.
Eddi, Direktur Pembina Keselamatan Direktorat Jendral Perhubungan
Darat, Kementerian Perhubungan menyarankan, bagi para masyarakat sebaiknya
berpikir panjang ketika akan mudik.
“Kalau di kami itu ada ungkapan ‘lebih baik tidak berangkat
daripada tidak pernah sampai’. Kalau kita ragu-ragu lebih baik jangan
berangkat,” tutur Eddi.
Sumber: Kompas
0 Response to "Saat Mudik, Setiap Hari 40 Nyawa Melayang"
Post a Comment