Gaya
hidup sehari-hari menjadi faktor penting dalam menjaga kondisi tubuh. Apalagi
sedang mengidap sejumlah penyakit. Berikut cara yang bisa dilakukan agar sakit
asam lambung tidak berkelanjutan.
GERD
singkatan dari Gastroesophageal reflux disease atau penyakit saluran pencernaan
yang terjadi ketika asam lambung naik ke esofagus (refluks). Akibatnya,
penderita bisa mual dan muntah. Asam lambung yang naik juga bisa mengiritasi
esofagus dan menimbulkan rasa panas di dada (heartburn)
dan leher.
Makanan yang memicu munculnya GERD bervariasi pada tiap
orang. Tapi, ada beberapa strategi yang dapat Anda coba untuk mengurangi atau
menyingkirkan kambuhnya GERD, seperti saran-saran di bawah ini.
Perhatikan Kualitas
Tidur Anda
Sebuah tinjauan dari 100 studi ilmiah, melihat ada hubungan antara gaya hidup dengan gejala refluks. Salah satunya adalah cara tidur.
Sebuah tinjauan dari 100 studi ilmiah, melihat ada hubungan antara gaya hidup dengan gejala refluks. Salah satunya adalah cara tidur.
Bagaimana Anda tidur adalah salah satu cara yang paling
efektif untuk mengontrol gejala refluks lebih daripada modifikasi pola makan.
Tidur dengan kepala tempat tidur ditinggikan (atau tubuh Anda sedikit disangga
bantal) akan mengurangi kekambuhan gejala GERD.
Menurunkan berat
badan
Berat badan yang berlebihan, mengganggu banyak sistem keseimbangan di dalam tubuh Anda, yang mengarah ke masalah kesehatan, baik kecil ataupun besar, termasuk gangguan refluks.
Berat badan yang berlebihan, mengganggu banyak sistem keseimbangan di dalam tubuh Anda, yang mengarah ke masalah kesehatan, baik kecil ataupun besar, termasuk gangguan refluks.
Jika Anda memilih untuk menurunkan berat badan melalui dietkarbohidrat, ada satu studi yang
menunjukkan, bahwa enam hari setelah melakukan diet ini,
penderita sudah akan merasakan manfaatnya.
Makan dalam porsi
kecil
Makan dalam porsi besar akan menyebabkan perut Anda lebih meregang. Ini memberikan beban tambahan pada otot yang menghubungkan perut ke kerongkongan (LES). Walhasil, kemungkinan munculnya gejala akan meningkat. Makanlah 3-4 kali dengan porsi lebih kecil dan merata setiap hari.
Makan dalam porsi besar akan menyebabkan perut Anda lebih meregang. Ini memberikan beban tambahan pada otot yang menghubungkan perut ke kerongkongan (LES). Walhasil, kemungkinan munculnya gejala akan meningkat. Makanlah 3-4 kali dengan porsi lebih kecil dan merata setiap hari.
Pedoman ini sangat penting, karena makan tiga kali makan
porsi kecil dan satu kali makan besar tidak akan menguntungkan Anda.
Komsumsi D-lemonene
Ditemukan dalam minyak yang diekstrak dari kulit jeruk atau lemon, D-lemonene adalah antioksidan kuat yang dapat digunakan untuk mengobati refluks.
Ditemukan dalam minyak yang diekstrak dari kulit jeruk atau lemon, D-lemonene adalah antioksidan kuat yang dapat digunakan untuk mengobati refluks.
Untuk mendapatkan dosis yang efektif, Anda membutuhkan
suplemen karena senyawa ini hanya ada dalam jumlah kecil di kulit jeruk. Sebuah
studi menemukan, setelah mengonsumsi 1.000 mg D-lemonene selama dua minggu, 89
persen dari peserta penelitian dinyatakan bebas dari gejala refluks.
Kunyah permen karet
non-pepermint
Permen karet menyebabkan mulut memroduksi lebih banyak air liur, yang dapat membantu menetralkan dan menyeimbangkan pH lambung. Tetapi, Anda harus menghindari permen rasa peppermint.
Permen karet menyebabkan mulut memroduksi lebih banyak air liur, yang dapat membantu menetralkan dan menyeimbangkan pH lambung. Tetapi, Anda harus menghindari permen rasa peppermint.
Sebuah studi 2007 yang diterbitkan dalam jurnal
Gastroenterology menemukan, bahwa peppermint dapat mengurangi kekuatan
kontraksi otot LES. Padahal, otot perlu berkontraksi sehingga asam lambung
tidak naik ke kerongkongan Anda.
Sumber:
Kompas
0 Response to "Strategi Kurangi Sakit Asam Lambung"
Post a Comment