Industri
kreatif semakin digandrungi. Lewat inovasi yang terus dilakukan, akan semakin
banyak pilihan untuk mendapat tambahan income, khususnya bagi perempuan.
Perempuan ini salah satunya.
Seni
Decoupage belakangan ini mulai menjadi tren tersendiri di Indonesia. Decoupage
diambil dari bahasa Perancis decouper yang
artinya memotong. Sesuai dengan namanya, seni ini memanfaatkan
potongan-potongan bahan (biasanya kertas) yang ditempel pada sebuah objek dan
kemudian dilapisi dengan beberapa lapis pernis atau pelitur.
Dalam perkembangannya seni deocupage tak hanya sekadar
menjadi sebuah hobi mengisi waktu luang. Ternyata, seni decoupage juga bisa
dimanfaatkan menjadi inspirasi usaha. Hal inilah yang dilakukan oleh Lindawati
pemilik dari Gallery Zi.
Perkenalan ibu tiga anak ini dengan seni deocupage
sendiri awalnya karena tertarik dengan tas kreasi temannya. Kemudian, ia lantas
diajak untuk mengikuti kursus singkat teknik decoupage. Lindawati awalnya hanya
membuat kerajinan dari decoupage untuk keperluan pribadi saja. Tapi,
lama-kelamaan ia mulai mencoba menjual hasil kreasinya secara luas.
“Pertama awal kursus untuk menghias tas pandan dan
lama-lama jadi tertarik. Setelah itu saya eksplorasi sendiri sampai akhirnya
jadi berkembang sampai sekarang,” ucap Lindawati kepada GoHitz saat ditemui di kediamannya di kawasan
Cijantung.
Lidawati yang pernah bekerja sebagai wartawan ini
menjelaskan bahwa modal awal yang dikeluarkan untuk usaha ini tidak terlalu
mahal. Pengeluaran modal tersebut dialokasikan untuk membeli beberapa bahan
seperti lem, vernis, serta tisu decoupage. Totalnya pun diperkiran hanya Rp 1.5
jutaan.
Melalui tangan kreatifnya, Lindawati berhasil membuat
aneka kerajinan menjadi bernilai seni yang berbeda dengan memanfaatkan teknik
decoupage. Medianya pun beragam mulai dari rotan, pandan, kulit, hingga kaca.
Beberapa karya buatannya seperti tas, bantal, tempat tisu, dan dompet yang
awalnya polos tanpa motif pun disulap menjadi cantik berkat sentuhan teknik
decoupage.
Lindawati juga menggandeng beberapa perajin lokal seperti
tas rotan dari Tasikmalaya untuk produk yang dijualnya. Harga produk yang telah
diberi sentuhan decoupage ia jual dengan harga mulai dari Rp50.000 – Rp700.000.
“Memang untuk bahan-bahannya belum bisa produksi sendiri
masih mengimport. Itulah kenapa barang decoupage harganya mahal karena memang
bahan-bahannya masih impor,” ujarnya.
Lindawati menjual karyanya melalui sosial media Instagram
serta mengikuti aneka bazaar. Bahkan, ia mengaku karyanya ini sudah dipasarkan
hingga Kalimantan dan juga Lombok. Kedepannya Lidawati pun ingin lebih
mengembangkan usahanya ini, yaitu memasarkannya hingga ke luar negeri.
“Saya ingin memperkenalkan karya saya sampai ke luar
negeri. Tapi, memang kita sedikit kesulitan untuk bisa kerja sama mengadakan
pameran ke luar negeri. Saya berharap pemerintah bisa membantu,” tutupnya.
Sumber: Gohits
Best No Deposit Bonus Codes in India - Herzamanindir.com
ReplyDelete5 바카라 사이트 steps1.Visit the official website of No https://tricktactoe.com/ Deposit India.
Benefits of kadangpintar using a no 바카라사이트 deposit bonus.
Benefits of using a no deposit bonus.
Benefits of using a no deposit bonus.
Online gri-go.com Sincere Accessory domain www.online-bookmakers.info