Jangan
semata menyalahkan perempuan lantaran terkesan lebih emosional. Laki-laki harus
memahami mengapa hal tersebut terjadi. Dengan demikian akan lebih memahami
serta menyikapi hal tersebut lebih dewasa.
Isak
tangis tampaknya menjadi hal yang sangat alami bagi perempuan, meski tidak
semuanya. Banyak faktor berperan dalam membentuk perilaku seseorang, salah
satunya kondisi masa kanak-kanaknya.
Dalam
beberapa keluarga, perempuan dibesarkan sedemikian rupa. Mereka diharapkan
untuk memikirkan orang lain. Mereka juga diminta untuk melakukan banyak
pengorbanan. Ini yang membuat mereka emosional dan rentan.
Umumnya,
perempuan yang dibesarkan untuk lebih fokus pada kemajuan dan keberhasilan
diri, cenderung kurang emosional dibandingkan orang lain, dilansir Boldsky.
Hormon
dalam beberapa kasus, siklus bulanan bisa bertanggungjawab menjadi emosi.
Estrogen bisa menjadi alasan di balik fluktuasi emosional selama haid.
Tekanan
sosial juga bisa menjadi salah satu alasan perempuan tak stabil emosinya.
Tekanan untuk menjadi sempurna sepanjang waktu di semua bidang adalah harapan
yang tidak realistis tapi dipaksakan pada perempuan, akibatnya justru membuat
ledakan emosi.
Perempuan
cenderung menggunakan otaknya di berbagai wilayah untuk beroperasi setiap hari,
dibandingkan pria. Mungkin itu juga jadi asalan mengapa perempuan cenderung
menunjukkan emosinya secara terbuka dibandingkan laki-laki yang kerap
menyembunyikan air mata mereka.
Sumber:
Liputan6
0 Response to "Perempuan Lebih Emosional, Mengapa?"
Post a Comment