Sejumlah orang tua harus
memutar otak agar buah hatinya mau makan sesuai jadwal. Padahal dengan
memaksakan makan, berakibat buruk bagi sang anak.
Makan seharusnya
menjadi aktivitas yang tidak ditakuti anak. Oleh karenanya, berhentilah memaksa
anak. Anak yang susah makan dan hanya mau mengonsumsi makanan yang
itu-itu saja, memang kerap membuat orang tua gemas. Karena takut anaknya kurang
gizi, banyak dari mereka yang berusaha memaksa anaknya makan.
"Kebiasaan itu justru membuat anak trauma terhadap makanan terentu. Akibatnya makin sulit lagi membuat anak makan," kata psikolog Anna Surti Ariani M.Psi, dalam acara peluncuran program PAUD Healthy Eating Habit yang diadakan Sarihusada di Jakarta.
Selain itu, kebiasaan membentak anak atau mencekoki anak untuk mengonsumsi makanan tertentu akan berpengaruh pada kepribadiannya. "Ada anak yang jadi sangat keras kepala karena terbiasa disuruh-suruh untuk hal yang tidak dimengerti anak. Anak juga menjadi sensitif, bahkan depresi," kata psikolog yang akrab disapa Nina ini.
Bila orangtua memaksa anak makan makanan tertentu, terutama sayur dan buah, anak justru akan mempersepsikan negatif makanannya.
Sebaiknya biarkan anak mengonsumsi makanannya atau tunjukkan bagaimana orangtua juga menikmati makanan tersebut. Nina memberikan beberapa kiat untuk membuat anak menyukai buah dan sayuran.
- Kenalkan si kecil pada bentuk besar buah dan sayur, misalnya mainan atau boneka berbentuk makanan. "Akan lebih menarik untuknya kalau yang ada di piringnya diwujudkan dalam bentuk yang lebih besar dan dalam jarak lebih dekat," ujarnya.
- Orangtua juga bisa menceritakan hal-hal menarik terkait makanan, misalnya dongeng atau manfaat makanan itu bagi tubuh.
- Buat anak lapar. Terkadang anak sudah kenyang tapi dipaksa makan. "Orangtua perlu tahu membedakan anak kenyang dan lapar. Usahakan jadwal makan anak teratur setiap hari agar terbentuk metabolismenya," ujar Nina.
Selain itu, memancing lapar juga bisa dilakukan dengan membuat anak aktif bergerak. "Kalau hanya nonton tv atau main gadget energinya yang keluar sedikit, anak jadi tidak lapar," katanya.
- Bila ibu suka memasak, ajak anak masak bersama. Bisa juga dengan memberi alat makan yang lucu dan menata makanan secara unik.
Sumber: Kompas
"Kebiasaan itu justru membuat anak trauma terhadap makanan terentu. Akibatnya makin sulit lagi membuat anak makan," kata psikolog Anna Surti Ariani M.Psi, dalam acara peluncuran program PAUD Healthy Eating Habit yang diadakan Sarihusada di Jakarta.
Selain itu, kebiasaan membentak anak atau mencekoki anak untuk mengonsumsi makanan tertentu akan berpengaruh pada kepribadiannya. "Ada anak yang jadi sangat keras kepala karena terbiasa disuruh-suruh untuk hal yang tidak dimengerti anak. Anak juga menjadi sensitif, bahkan depresi," kata psikolog yang akrab disapa Nina ini.
Bila orangtua memaksa anak makan makanan tertentu, terutama sayur dan buah, anak justru akan mempersepsikan negatif makanannya.
Sebaiknya biarkan anak mengonsumsi makanannya atau tunjukkan bagaimana orangtua juga menikmati makanan tersebut. Nina memberikan beberapa kiat untuk membuat anak menyukai buah dan sayuran.
- Kenalkan si kecil pada bentuk besar buah dan sayur, misalnya mainan atau boneka berbentuk makanan. "Akan lebih menarik untuknya kalau yang ada di piringnya diwujudkan dalam bentuk yang lebih besar dan dalam jarak lebih dekat," ujarnya.
- Orangtua juga bisa menceritakan hal-hal menarik terkait makanan, misalnya dongeng atau manfaat makanan itu bagi tubuh.
- Buat anak lapar. Terkadang anak sudah kenyang tapi dipaksa makan. "Orangtua perlu tahu membedakan anak kenyang dan lapar. Usahakan jadwal makan anak teratur setiap hari agar terbentuk metabolismenya," ujar Nina.
Selain itu, memancing lapar juga bisa dilakukan dengan membuat anak aktif bergerak. "Kalau hanya nonton tv atau main gadget energinya yang keluar sedikit, anak jadi tidak lapar," katanya.
- Bila ibu suka memasak, ajak anak masak bersama. Bisa juga dengan memberi alat makan yang lucu dan menata makanan secara unik.
Sumber: Kompas
0 Response to "Memaksa Anak Makan, Justru Berbahaya"
Post a Comment