Masyarakat harus ekstra waspada terhadap kalangan yang mengaku memiliki kemampuan di luar kebanyakan. Bisa jadi itu hanyalah muslihat untuk mengeruk keuntungan. Walaupun dibungkus dengan nuansa agama.
Yang kedua adalah bolpoin sakti yang bisa menguasai tujuh bahasa. Kepada para pengikutnya, Taat mengaku memiliki bolpoin tersebut. Namun saat dicoba oleh polisi, hasilnya berbanding dengan bualan Taat. "Waktu dicoba sama penyidik. bolpoin sakti itu, ternyata tidak bisa. Ketika saya coba menggunakan tidak bisa apa-apa," tutur perwira dua melati di pundak tersebut.
Ketiga adalah peti ajaib tempat khusus menyimpan emas atau uang. Taat mendoktrin bahwa di dari dalam peti tersebut berisi emas yang tidak pernah habis.
"Untuk kotak ajaib katanya kalau emas diambil tidak ada habisnya, waktu dicoba ternyata iya tidak benar semuanya. Begitu, pengikutnya kok percaya dengan ucapan tersangka," terangnya.
Dan yang keempat adalah jin ifrit peliharaan Taat Pribadi. Diyakini bahwa makhluk halus tersebut yang membantunya menggandakan uang. Namun saat diminta mempraktikkan di hadapan penyidik, Taat berkilah dan beralasan kekuatannya lemah serta jin telah kabur.
"Katanya dia (Taat), jinnya itu kabur atau hilang karena terkena gas air mata, saat proses penangkapan dan penggerebekan," terang Cecep.
Polisi pun mengimbau agar masyarakat tak teperdaya modus penggandaan uang berkedok agama seperti kasus Taat Pribadi. "Jadi kalau ada orang yang bisa melipatgandakan uang dan dalam waktu yang singkat itu bohong," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Agus Riyanto.
Sumber: Merdeka
0 Response to "Hati-hati Muslihat Uji Karomah dan Kesaktian Berujung Penipuan"
Post a Comment