Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan bagi perempuan untuk
bisa memiliki keturunan. Baik yang berhubungan dengan pola hidup dan sebab
lain.
Banyak penyebab ketidaksuburan tidak dapat dikontrol seperti
genetika, penyakit polycystic ovary syndrom dan endometriosis dan usia lebih
dari 35 tahun.
Namun
ketika berusaha hamil, ada gaya hidup yang dapat diubah untuk meningkatkan
kesempatan hamil atau paling tidak mencegah infertilitas agar tak bertambah
buruk.
1. Terlalu lelah bekerja
Sebuah
studi baru di jurnal Occupational
and Environmental Medicine menemukan
wanita yang mengangkat beban berat di tempat kerja mungkin sulit hamil.
Peneliti
Harvard T.H. Chan School of Public Health meneliti hampir 500 wanita yang
mencari terapi kesuburan dan menemukan mereka yang memiliki pekerjaan fisik
berat memiliki 8,8 persen telur lebih sedikit.
Sementara
itu 14,1 persen lebih sedikit telur matang dibandingkan wanita yang melaporkan
tak pernah memindahkan benda berat di tempat kerja.
Bekerja
di luar dari jam 9 pagi sampai 5 sore pun mempengaruhi kesuburan. Peneliti
berspekulasi itu ada hubungannya dengan gangguan ritme sirkadian.
"Jika
Anda bekerja shift malam atau membutuhkan tenaga berat,
saat ingin hamil pertimbangkan untuk memprioritaskan tidur, gizi dan
olahraga," kata Dr Diana Bitner, dokter kebidanan di Spectrum Health
Medical Group, Grand Rapids, Michigan.
2. Indeks massa tubuh
terlalu besar
Hubungan
antara kelebihan berat badan masalah ketidaksuburan sudah lama diketahui tetapi
riset baru dari National Institute of Health menunjukkan, berat badan pria sama
pentingnya dengan wanita.
Studi
yang diterbitkan di bulan ini di jurnal Human
Reproduction menemukan
pasangan yang keduanya obesitas mengalami 59 persen lebih lama untuk
mendapatkan kehamilan, dibandingkan dengan pasangan berberat badan sehat.
"Bahkan
jika Anda berhasil menurunkan berat 2 kg, hal itu akan meningkatkan kesemaptan
untuk hamil dalam enam bulan ke depan," kata Dr Bitner.
3. Terlalu Stres
Banyak
orang bilang wanita hamil perlu rileks, karena stres tak baik untuk bayi.
Tetapi ternyata stres juga tak baik untuk yang sedang berusaha punya anak.
Sebuah
studi dari 2014 di jurnal Human
Reproduction meneliti
400 pasangan selama 12 bulan dan menemukan wanita yang kadar alfa amilase,
sebuah biomarker stres, dua kali berisiko mengalami infertilitas dibandingkan
yang memiliki kadar terendah.
Peneliti
mencatat bahwa mereka belum tahu pasti mengapa stres memengaruhi kesuburan,
tetapi mereka menyarankan jika ingin hamil, latihan yoga dan meditasi mungkin
membantu mengatasi stres.
"Stres
itu memang ada. Ini soal bagaimana kita menghadapinya," kata Dr Bitner.
Hadapi keadaan stres dan cobalah menghadapinya dengan baik.
4. Berlatih terlalu
keras di gym
Olahraga
itu baik untuk kesehatan. Namun cobalah ikuti olahraga intensitas sedang ketika
sedang berusaha hamil.
Sebuah
studi dari 2012 menemuka,n untuk wanita berberat badan normal yang menjalani
olahraga keras lima jam seminggu butuh waktu lebih lama bagi mereka untuk
hamil. Olahraga sedang, di sisi lain, meningkatkan kesuburan.
Periset
mengatakan olahraga ekstra berat berdampak pada ovulasi. Jika sulit hamil,
berhentilah berolahraga berat.
5. Terlalu banyak nonton
TV
Kurang
olahraga, yang ditandai dengan terlalu lama duduk nonton TV dapat menurunkan
kualitas semen.
Dalam
sebuah studi yang diterbitkan di British
Journal of Sports Medicine menyebutkan
pria yang nonton lebih dari 20 jam TV per minggu memiliki konsentrasi sperma 44
persen lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak nonton TV.
Sementara
pria yang olahraga lebih dari 15 jam seminggu memiliki 73 persen konsentrasi
sperma lebih tinggi.
6. Banyak makan daging
awetan
Semakin
banyak mengonsumsi daging merah olahan (seperti hot dog, burger, bacon,
salami), semakin sedikit hitungan sperma dan semakin lambatkemampuan berenang
sperma menuju sel telur. Demikian penemuan di jurnal Epidemiology pada 2014.
Periset
tak mengatakan secara pasti apa penyebab sperma jadi jarang dan berenang
lambat. Mungkin lemak jenuh dari daging awetan itu penyebabnya.
Untuk
itu gantilah dengan makan ayam panggang. Pria yang makan daging unggas memiliki
sperma yang lebih sukses membuahi telur.
7. Mengantungi ponsel
Sebuah
meta analisis dari 2014 menemukan, paparan ponsel berhubungan dengan sperma
yang lebih lemah. Mungkin radiasi elektromagnetik radio frekuensi yang merusak
DNA dan merusak kemampuan sperma membuahi sel telur.
Ponsel
diduga memanaskan testis ketika disimpan di saku celana. Hal ini menghalangi
produksi sperma.
8. Terlalu sering
berhubungan seks
"Coba
berhubungan seks di hari sekitar hari ovulasi, "saran Dr Bitner. Terlalu
sering berhubungan seks dapat menurunkan hitungan sperma.
Anda
dapat pula berpaling ke aplikasi di ponsel atau menggunakan alat ovulasi di
apotek. Sebenarnya ada tanda-tanda fisik tubuh wanita yang bisa dikenali ketika
mengalami ovulasi. Saat itu gairah seks naik, pembuluh darah di payudara
terlihat lebih biru dan keluar lendir di vagina lebih banyak.
9. Kurang berhubungan
seks
Anda
perlu berhubungan seks agar hamil. Penting juga untuk berhubungan di seluruh
siklus bukan hanya di saat kemungkinan besar akan hamil. Berhubungan seks
mengirimkan sinyal ke tubuh wanita bahwa waktunya sudah tiba.
Sistem
kekebalan tubuhnya kemudian berubah dari hanya memerangi penyakit menjadi
disiapkan untuk hamil, begitu kata studi yang diterbitkan di Fertility and Sterility.
10. Merokok
Merokok
menyebabkan 13 persen kasus ketidaksuburan secara keseluruhan, menurut American
Society of Reproductive Medicine.
Merokok
membuat ovarium menua dan menghabiskan pasokan telur di tubuh wanita. Pada
tubuh pria, merokok menurunkan jumlah hitungan sperma.
Sumber: Kompas
0 Response to "Susah Hamil? Perhatikan 10 Sebab Berikut"
Post a Comment