Ibadah yang sangat dianjurkan kala Ramadhan adalah memperbanyak sedekah. Tapi bagaimana meraih nikmat kala berbagi kepemilikan tersebut? Penjelasan berikut mungkin bisa sebagai panduan.
Pernahkah kita mendengar, banyak di antara orang kaya dan sukses dikarenakan mereka rela memberi (bersedekah)? Karena ada sebuah makna yang terkandung dari sedekah yaitu semakin banyak apa yang di sumbangan itu maka akan kembali kepada dirinya dengan berlipat-lipat.
Misalkan kita sedekah uang, maka (biasanya) akan datang uang sebagai gantinya. Kalau tenaga, maka akan kembali banyak bantuan. Kalau ilmu, maka akan kembali lebih banyak ilmu. Mereka menemukan bahwa “to give in order to get” adalah suatu hukum universal.
Namun
hanya sedekah yang tuluslah yang akan menggetarkan semesta. Jadi tidak semua
pemberian akan memberikan efek pengembalian yang diharapkan. Tentu saja ini
bukan sok merasa lebih tahu tentang cara yang disukai Tuhan, ini adalah berbagi
pengalaman apa yang mereka rasakan.
Berikut
ini cara bersedekah (menyumbang) yang mereka rasakan mampu menggetarkan
spiritualitas mereka:
> Bersedekahlah
saat merasa ingin bersedekah, jangan sampai merasa terpaksa. Bila saat
bersedekah kita justru merasa kesal, maka akan tertanam di bawah sadar bahwa
bersedekah itu tidak enak, bahkan mengesalkan. Mungkin seperti kalau kita bayar
parkir kepada preman di pinggir jalan. Ada perasaan terpaksa, tak berdaya,
bahkan dirampok. Bukan karena besar kecilnya nilai uang, tapi rela tidaknya
perasaan saat memberikan sumbangan. Kalau Anda sedang suntuk, tunggu sampai
hati lebih riang. Memberi dengan berat hati akan memberi asosiasi buruk ke alam
bawah sadar.
> Bersedekahlah
kepada sesuatu yang disukai sehingga hati Anda tergetar karenanya. Mungkin
suatu ketika Anda ingin menyumbang yatim piatu, di waktu lain mungkin
menyumbang perbaikan jembatan, mungkin pelestarian satwa yang hampir punah,
mungkin disumbangkan untuk modal usaha bagi seorang pemula. Intinya adalah Anda
sebaiknya menyedekahkan pada hal yang membuat perasaan Anda tergetar. Setiap
orang akan berbeda. Seringkali seseorang menyumbang ke tempat ibadah, tapi
hatinya tidak sejalan, hanya karena kebiasaan. Menyumbang yang tak bisa dihayati
tak akan menggetarkan kalbu.
> Bersedekahlah
dengan sesuatu yang bernilai bagi Anda. Kebanyakan wujudnya adalah uang. Namun
lebih luas lagi adalah benda, pikiran, tenaga, ilmu yang Anda suka. Dengan
menyumbang sesuatu yang disukai, membuat Anda juga merasa berharga karena
memberikan sesuatu yang berharga.
> Bersedekahlah
dalam kuantitas yang terasa oleh perasaan. Bagaimana rasanya memberi sedekah 25
rupiah? Bagi kebanyakan orang nilai ini sudah tidak lagi terasa. Untuk seseorang
dengan gaji 1 juta, maka 50 ribu akan terasa. Bagi yang perpenghasilan 20 juta,
mungkin 1 juta baru terasa. Setiap orang memiliki kadar kuantitas berbeda agar
hatinya tergetar ketika menyumbang. Nilai 10 persen biasanya menjadi anjuran
dalam sedekah (bukan wajib), mungkin karena sejumlah nilai itulah kita akan
merasakan ‘beratnya’ melepas kenikmatan.
> Menyumbang
anonim akan memberi dampak lebih kuat. Ini erat kaitannya dengan ketulusan,
walaupun tidak anonim juga tak apa-apa. Dengan anonim lebih terjamin bahwa kita
hanya mengharap balasan dari Tuhan (ikhlas).
> Bersedekah
tanpa pernah mengharap balasan dari orang yang Anda beri. Yakinlah bahwa Tuhan
akan membalas, tapi tidak lewat jalan orang yang Anda beri. Pengalaman para
pelaku kebanyakan menunjukkan bahwa balasan datang dari arah yang lain.
> Bersedekahlah
tanpa mengira bentuk balasan Tuhan atas sedekah itu. Walaupun banyak pengalaman
menunjukkan bahwa kalau bersedekah uang akan dibalas dengan uang yang lebih
banyak, namun kita tak layak mengharap seperti itu. Siapa tahu sedekah itu
dibalas Tuhan dengan kesehatan, keselamatan, rasa tenang, dan sebagainya, yang
nilainya jauh lebih besar dari nilai uang yang disedekahkan.
Demikian
berbagai hal yang berkaitan dengan prinsip bersedekah. Prinsip-prinsip ini
sangat sesuai dengan petunjuk Rasulullah Muhammad SAW berkaitan dengan sedekah
dan keutamaannya. Bahkan ada hadits yang menyatakan bahwa tak akan menjadi
miskin orang yang bersedekah. Dijamin.
0 Response to "Keajaiban Sedekah; Membuat Kaya"
Post a Comment